Apakah pengertian pacaran sehat? Ditinjau dari berbagai norma sosial dan kemasyarakatan di Indonesia, syarat utama pacaran yang sehat adalah tidak terjadi kehamilan di luar pernikahan. Selain itu, pacaran yang sehat juga masih memiliki definisi yang luas, antara lain tidak saling menyakiti, baik secara fisik dan psikologis. Pacaran yang sehat juga berarti saling membangun dan memotivasi antar pasangan dan bisa menumbuhkan hal-hal yang bersifat positif, contohnya lebih rajin beribadah, lebih rajin kuliah, lebih memperhatikan penampilan, dan sebagainya. Nah, apa sajakah cara pacaran yang sehat?
by Robyn Gallant, Flickr.com via Creative Commons
10. Tentukan Batasan-Batasan Anda Berdua
Bicarakanlah batasan-batasan yang harus anda jaga selama berpacaran. Batasan-batasan itu bisa dalam bentuk kontak fisik atau non-fisik. Contoh batasan fisik adalah anda tidak akan mau berciuman atau berpegangan tangan selama masih dalam tahap pacaran. Contoh batasan non-fisik adalah privasi, di mana sang pacar tidak boleh seenaknya membuka SMS di telepon genggam anda tanpa permisi. Dua hal itu hanyalah contoh gampang batasan-batasan yang harus ditentukan untuk bisa berpacaran dengan sehat. Ingat, tentukanlah batasan sesuai dengan prinsip-prinsip yang anda pegang teguh, dan sekali menentukan batasan, jangan mau berkompromi. Jaga agar anda dan pacar anda tidak melanggar "pagar" yang sudah anda bangun sebelumnya.
9. Komunikasi
Komunikasi yang lancar dan teratur adalah salah satu syarat utama pacaran yang sehat. Komunikasi bisa mempererat sebuah hubungan, menghindarkan kesalahpahaman, dan mencegah anda untuk saling menyakiti satu sama lain. Setiap kali ada masalah, cobalah untuk langsung membicarakannya secara terbuka pada sang pacar. Tentu saja, anda harus selalu bersikap jujur jika ingin pacar anda juga bersikap sama.
Komunikasi menjadi sangat vital, terutama bagi anda yang menjalin pacaran jarak jauh. Jika anda merasa ada yang kurang sreg dengan pacar anda atau situasi hubungan anda berdua, bicarakanlah baik-baik. Gunakan komunikasi sebagai sarana untuk memecahkan masalah bersama-sama, mencari solusi, dan untuk lebih memahami satu sama lain.
8. Kurangi Kontak Fisik
Kontak fisik yang berlebihan tentu saja bisa memicu timbulnya hawa nafsu. Nah, yang berbahaya adalah saat anda berdua tidak bisa mengontrol nafsu, bisa dipastikan akan terjadi hal-hal yang diinginkan. Salah satu ciri-ciri pacaran yang sehat dalam budaya ketimuran adalah meminimalisir kontak fisik, apalagi jika anda hanya berduaan saja dengan sang pacar.
Mungkin ada orang yang berpendapat kontak fisik masih diperlukan untuk menjaga hubungan agar tetap hangat. Nah, sepanjang anda merasa sentuhan-sentuhan tersebut tidak menimbulkan nafsu anda berdua, mungkin itu masih bisa ditolerir. Namun apabila anda merasakan hal yang "berbeda" dari suatu kontak fisik, maka stop, dan jangan lagi diteruskan.
7. Bertukar Pikiran dan Pendapat
Manfaatkan pacaran sebagai hubungan yang tidak hanya bersifat romansa, tapi juga sesuatu yang bisa membuat anda lebih dewasa dan lebih berwawasan. Caranya sederhana, banyak-banyaklah berdiskusi dengan pacar anda. Diskusi bisa berupa berita sosial, hal-hal yang anda sukai, pekerjaan, karir, studi, atau hanya seputar diri anda sendiri.
Terbukalah dalam menerima opini, bahkan kritik saat berdiskusi. Gunakan momen berdiskusi ini untuk lebih memahami sang pacar, terutama tentang topik-topik yang membuatnya tertarik. Satu poin lagi, anda juga bisa menjadikan momen diskusi untuk berintrospeksi dan membenahi diri anda sendiri.
6. Saling Mendukung Satu Sama Lain
Pacaran yang sehat berarti bisa memberi dampak positif bagi anda berdua. Jadilah seorang pacar yang bisa memberikan support pada kekasih anda. Dukunglah ia dalam melakukan hal-hal yang positif, terus motivasi ia meraih mimpinya, dan hiburlah saat ia berada dalam kesedihan. Jika anda melakukan hal ini dengan tulus, maka sang pacar juga akan melakukan hal yang sama untuk anda.
Bentuk dukungan bisa diberikan dalam berbagai macam hal, mulai dari bantuan hingga sekedar ucapan penyemangat. Yang jelas, berusahalah agar hubungan anda dan sang pacar membawa suatu hal yang positif dan membuat anda menjadi pribadi yang lebih baik dan dewasa.
5. Jalin Hubungan Dengan Keluarga Sang Pacar
Faktor pendukung yang bisa mendukung terjadinya pacaran yang sehat adalah rasa tanggung jawab. Nah, rasa tanggung jawab anda dan sang pacar akan lebih terbangun apabila anda berdua saling mengenal keluarga masing-masing. Oleh karena itu, selalu kenalkan pacar anda dengan keluarga, terutama ayah-ibu anda. Sempatkanlah waktu untuk saling mengunjungi satu sama lain dan saling memperkenalkan diri.
Rasa tanggung jawab akan hadir ketika anda tidak hanya berusaha menjaga perasaan pacar anda, namun juga keluarganya. Anda akan berpikir seribu kali saat hendak menyakitinya, atau jika hendak berbuat "macam-macam" dengan sang pacar.
4. Hindari Pacaran di Tempat Pribadi Anda Berdua
Untuk menghindari risiko terjadinya berbagai hal yang tidak diinginkan, maka hindarilah untuk berpacaran berduaan saja, apalagi jika itu dilakukan di tempat pribadi anda. Jangan berpacaran di dalam kamar anda, dalam kamar kos, atau di tempat-tempat yang sepenuhnya menjadi milik anda walaupun hanya sementara (contoh : kamar hotel).
Jika memang anda harus membicarakan sesuatu berdua saja, pilihlah sebuah kafe atau restoran di mana anda bisa berdiskusi. Carilah tempat di mana masih ada kontrol dan pengawasan dari orang lain, sehingga anda tidak akan dengan mudah berbuat "macam-macam".
3. Pendidikan dan Pemahaman Tentang Seks
Pendidikan dan pemahaman tentang seks mutlak diperlukan apabila anda ingin berpacaran dengan sehat. Pelajari dengan baik risiko melakukan seks bebas, hal-hal yang bisa menyebabkan kehamilan, konsep tentang kontrasepsi, dan dampak kehamilan di luar nikah baik pada pria maupun wanita. Pemahaman tentang pendidikan seks bisa menjauhkan anda dari berbagai hal negatif.
Saat ini, konsep tentang pendidikan seks sudah lebih terbuka dibicarakan dibandingkan ketika generasi orang tua kita. Oleh karena itu, pastikanlah untuk mendapatkan informasi yang valid dan akurat. Jika perlu, tanyakanlah hal ini pada guru, dokter, atau kedua orang tua anda.
2. Mendekatkan Diri Pada Tuhan
Faktor spiritual dan agama yang anda anut juga sangat berperan penting untuk menciptakan situasi pacaran yang sehat. Dalam agama apapun, pasti sudah ditentukan berbagai batas-batas hubungan antara pria dan wanita selama mereka belum menikah. Nah, jagalah agar hubungan anda berdua tidak melanggar batasan yang ditentukan oleh agama, dan setiap anda berdua memiliki pikiran untuk melanggarnya, ingatlah tentang Tuhan dan larangannya.
Salah satu ciri pacar yang baik adalah jika ia mampu membuat anda lebih dekat dengan sosok Tuhan, dan bukan menjauhkannya. Oleh karena itu, berusahalah untuk saling mengingatkan dan memotivasi dalam segi ibadah.
1. Pikirkan Masa Depan
Pacaran yang sehat bisa terjadi apabila anda berdua berpikir dengan baik tentang masa depan. Apa sajakah cita-cita yang ingin anda raih? Apa yang ingin anda lakukan dalam hidup anda? Apakah anda ingin membuat kedua orang tua anda merasa bangga? Ingat-ingatlah masa depan dan mimpi-mimpi anda setiap kali anda berpacaran. Jangan sampai hal tersebut kandas karena suatu hal spontan yang tidak direncanakan, misalkan harus menjadi orang tua di usia remaja.
Tentu saja, masa depan yang harus anda pikirkan bukan hanya masa depan anda, namun juga masa depan sang pacar. Apa sajakah cita-cita yang ia inginkan? Apa harapan-harapannya pada diri anda? Apakah anda ingin menikahinya dan membangun keluarga yang terhormat dan bahagia?
Nah, itu tadi adalah beberapa cara pacaran yang sehat. Ingat, semua keputusan dan tindakan ada di tangan anda. Pastikan anda tidak salah langkah dan selalu berusaha membina hubungan pacaran yang sehat.
10 Cara Pacaran Yang Sehat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar